Penyebaran Dayak Bubung (Dayak Bentiang)
Penyebaran Dayak Bubung
Dayak Bubung asli terdapat di desa Bentiang sekarang,
yaitu di dusun Sejanjung, Madomong, Semame, dan Semakong. Penyebaran lainnya
adalah di Jangkak dan India’. Menurut ceritanya, pada zaman dulu terdapat
sebuah kampung yang bernama Sigayoi (Sejanjung sekarang) yang terletak di hulu
sungai Pade. Pada masa itu terjadi perselisihan antar dua kampung, yaitu
Sigayoi dan Jangkak, perselisihan itu tidak kunjung selesai walaupun sudah
melalui musayawarah dan hukum adat, hal ini menimbulkan situasi yang kian
memburuk. Seakan ingin cepat menyelesaikan maslah tersebut orang Sigayoi
menuangkan racun di sungai Pade, tempat dimana orang Jangkak biasa mandi dan
mengambil air minum. Hal ini sangat mudah dilakukan karena orang Sigayoi
tinggal di hulu sungai tersebut. Beberapa waktu setelah penuangan racun itu
terjadilah kematian masal di kampung Jangkak mengakibatkan beberapa penduduk yang
masih selamat pindah ke kampung Pare, Jangkok, dan Suti Semarang, sehingga
hanya tersisa dua kepala keluarga. Merasa jumlah mereka sedikit akhirnya dua
kepala keluarga tersebut mengajak orang-orang Bubung menetap di tempat mereka,
orang Bubung tersebut namanya Katun dan Biau. Si Biau masih merasa jumlah
mereka sedikit dan akhirnya memerintahkan Katun untuk membawa sanak-saudaranya
yang tinggal di kampung Bubung.
Nama Biau bahkan diabadikan menjadi nama kampung,
yaitu kampung Sebiau. Namun, dengan kuasanya sebagai seorang Temanggong (kepala
kampung) si Katun mengubah nama kampung Sebiau menjadi kampung Jangkak, bahasa
yang awalnya disebut Suti Bamayo’ berubah menjadi bahasa Badeneh (Dayak
Bubung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar