Rabu, 18 Juli 2018

Penyebaran Dayak Bubung (Dayak Bentiang)

Penyebaran Dayak Bubung


Dayak Bubung asli terdapat di desa Bentiang sekarang, yaitu di dusun Sejanjung, Madomong, Semame, dan Semakong. Penyebaran lainnya adalah di Jangkak dan India’. Menurut ceritanya, pada zaman dulu terdapat sebuah kampung yang bernama Sigayoi (Sejanjung sekarang) yang terletak di hulu sungai Pade. Pada masa itu terjadi perselisihan antar dua kampung, yaitu Sigayoi dan Jangkak, perselisihan itu tidak kunjung selesai walaupun sudah melalui musayawarah dan hukum adat, hal ini menimbulkan situasi yang kian memburuk. Seakan ingin cepat menyelesaikan maslah tersebut orang Sigayoi menuangkan racun di sungai Pade, tempat dimana orang Jangkak biasa mandi dan mengambil air minum. Hal ini sangat mudah dilakukan karena orang Sigayoi tinggal di hulu sungai tersebut. Beberapa waktu setelah penuangan racun itu terjadilah kematian masal di kampung Jangkak mengakibatkan beberapa penduduk yang masih selamat pindah ke kampung Pare, Jangkok, dan Suti Semarang, sehingga hanya tersisa dua kepala keluarga. Merasa jumlah mereka sedikit akhirnya dua kepala keluarga tersebut mengajak orang-orang Bubung menetap di tempat mereka, orang Bubung tersebut namanya Katun dan Biau. Si Biau masih merasa jumlah mereka sedikit dan akhirnya memerintahkan Katun untuk membawa sanak-saudaranya yang tinggal di kampung Bubung.
Nama Biau bahkan diabadikan menjadi nama kampung, yaitu kampung Sebiau. Namun, dengan kuasanya sebagai seorang Temanggong (kepala kampung) si Katun mengubah nama kampung Sebiau menjadi kampung Jangkak, bahasa yang awalnya disebut Suti Bamayo’ berubah menjadi bahasa Badeneh (Dayak Bubung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar